• Tugas 20.12.2017

     

     

    PENDAHULUAN

     

    1.1 LATAR BELAKANG

    Keagamaan adalah hal yang penting dalam hidup manusia. Fungsi Agama secara umum adalah sebagai sumber pedoman hidup dan keyakinan bagi individu maupun kelompok yang Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Dalam Indonesia sendiri, terdapat 6 agama resmi yang berbeda satu sama lain. Dalam banyaknya perbedaan agama di Indonesia ini, diperlukan rasa toleransi dan hormat agar terdapat rasa damai dan mengasihi satu sama lain antar umat beragama, dari yang sama maupun berbeda agama.

    Guna memahami lebih baik agama-agama yang ada di Indonesia, Kelompok kami melakukan kegiatan wawancara dengan tokoh agama dari agama-agama resmi yang ada di Indonesia. Kegiatan kami bermaksud untuk menambah pengetahuan mengenai pandangan tokoh-tokoh agama mengenai kondisi toleransi antar agama, kerjasama antar agama, serta kehidupan beragama di Indonesia. Diharapkan dari hasil wawancara kami, dapat menambah ilmu dan pengertian mengenai situasi kondisi keagamaan di Indonesia serta dapat mengaplikasikan nilai yang kami dapat dari wawancara ini.

     

    1.2 RENCANA DAN TUJUAN KEGIATAN

    Inti dari kegiatan kami adalah melakukan wawancara dengan narasumber tokoh agama dari agama yang telah kami pilih. Guna melakukan kegiatan ini, kami melakukan persiapan berupa diskusi kelompok untuk menentukan pertanyaan, membuat proposal, dan menentukan tempat tujuan kami melakukan wawancara. Hasil diskusi kelompok kami adalah menyepakati kami akan mewawancarai tokoh agama yang bersedia untuk menjadi narasumber kami. Pertanyaan yang kami persiapkan berjumlah 13 dan mencakup topik kehidupan beragama, toleransi antar agama, dan kerjasama antaragama.

    Tujuan dari kegiatan kami adalah:

    • menambah wawasan dan pengalaman
    • mengenal agama lain
    • mengenali situasi dan kondisi keagamaan di Indonesia
    • mengaplikasikan teori CB:Agama kedalam kehidupan nyata
    • observasi kegiatan di tempat ibadah agama lain.

     

     

     

     

    METODE KEGIATAN

    Metode Kegiatan yang kami gunakan adalah wawancara terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah kelompok kami persiapkan dalam diskusi. Ekspektasi kami adalah melakukan wawancara dengan narasumber secara face-to-face dan perekaman video. Waktu dan Lokasi Wawancara kami serahkan pada ketersediaan narasumber.

    Pertanyaan-pertanyaan yang kami persiapkan adalah sebagai berikut:

    [Pertanyaan Pengenalan]

    • Bicara tentang kehidupan beragama, dalam agama [???]
    • apa yang menjadi inti dari pengajarannya?
    • serta contoh aplikasinya dalam kehidupan
    • pandangan/opini tentang kehidupan orang beragama di Indonesia sudah sesuai atau belum dengan ajaran yang seharusnya menjadi pedoman seorang manusia beragama?

    [Pertanyaan Tentang Toleransi dan keragaman agama di Indonesia]

    • Pendapat Anda tentang keanekaragaman agama dan budaya di Indonesia?
    • Sejauh ini, sudah seberapa baikkah tingkat toleransi antar agama?
    • Menurut bapak, bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi orang-orang yang tertutup dengan agama lain?
    • Kalau dari Bapak, ayat apa yang mengajarkan manusia untuk menghargai antara satu dengan yang lain?
    • Apakah bapak percaya bahwa Indonesia bisa rukun dan hidup tentram bersama?
    • Menurut baapk bagaimana dengan umat-umat yang tidak memiliki kepercayaan, sedangkan Indonesia sendiri menekankan warganya untuk beragama?
    • Bagaimana pendapat Anda tentang ormas-ormas tertentu yang bersifat anarkis?
    • Menurut Anda bagaimana cara bertoleransi antar agama/budaya?
    • Sejauh ini apa saja kegiatan di [tempat] yang sudah Anda lakukan untuk mengajarkan toleransi beragama?
    • Sebenarnya menurut pengertian Bapak sendiri, toleransi hidup beragama itu seperti apa sih?
    • Pandangan terhadap kerjasama antaragama,
    • kalau ada dan baik, contohnya.
    • Kalau tidak baik (sisi negatif yang ada?), tanggapan dan jalan keluar yang mungkin di coba.

     

     

    Konsep

     

    3.1 Konsep Bersangkutan Dengan Kegiatan yang Dijalankan

    • Pancasila: Sila Pertama

    Nilai Ketuhanan yang Maha Esa, mengandung makna : keyakinan dan pengakuan yang diekspresikan dalam bentuk perbuatan terhadap Dzat Yang Maha Tunggal tiada duanya. Yang sempurna sebagai Penyebab Pertama (Kausa Prima). Ekspresi dari nilai Ketuhanan Yang Maha Esa menuntut manusia Indonesia untuk bersikap hidup., berpandangan hidup “taat” dan “taklim” kepada Tuhan dengan dibimbing oleh ajaran-ajaran-Nya. Taat mengandung makna setia, menurut apa yang diperintahkan dan hormat/cinta kapada Tuhan. Sedangkan taklim mengandung makna memuliakan Tuhan teragung, memandang Tuhan tertinggi, memandang Tuhan terluhur.

    Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kebebasan kepada pemeluk agama sesuai dengan keyakinannya., tak ada paksaan, dan antar penganut agama yang berbeda harus saling hormat menghormati dan bekerjasama. Bahkan penganut aliran Keperayaan Tuhan Yang Maha Esa, esensinya tidak kontradiktif dengan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan pasal 29 UUD 1945 ayat (2) yang berbunyi: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

    Kita sebagai manusia yang beragama memiliki kepercayaan masing-masing berdasarkan ajaran agamanya, harus menghidupi nilai tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa paksaan dan bersumber dari hati kita masing-masing.

    • Konsep Persatuan

    Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..

    Kami berkelompok dengan orang yang memiliki agama berbeda-beda dan melakukan kegiatan CB:Agama bersama dengan tujuan agar kami dapat mengenal orang Indonesia dari agama lainnya, sehingga kami bukan bersosial bersama dengan kelompok kami saja tapi dengan orang dari luar kegiatan perkuliahan juga. Selain itu, kegiatan ini juga melatih kekompakan tim dengan kerja sama dan menjalin hubungan yang erat satu sama lain dengan teman kami.

     

    • Konsep Mengenal Tuhan melalui sesama Manusia

    Konsep yang kami ambil dari buku dan materi CB:Agama, Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia memiliki akal budi yang diberikan oleh Tuhan agar kita sesama manusia dapat memahami hal-hal yang ada di semesta ini. Kegiatan kami mempelajari bagaimana manusia sebagai ciptaan Tuhan berinteraksi satu sama lain (kerjasama antaragama dan toleransi agama) melalui manusia lain (tokoh Agama).

    • Konsep Toleransi antar Agama

    Untuk dapat hidup bersama dalam damai dan mengasihi, kita memerlukan rasa toleransi dan hormat untuk perbedaan yang ada. Dengan begitu, kita dapat menerima kekurangan dan perbedaan yang ada dan menjadi lebih peduli dan mengerti terhadap satu sama lain.

     

     

     

     

     

     

     

    1. Pelaksanaan Kegiatan

     

     

    4.1.1 Detail Kegiatan Wawancara Agama Buddha:

    Tema Kegiatan: Wawancara Tokoh Agama Buddha

    Waktu Kegiatan: Minggu, 3 Desember 2017

    Lokasi Kegiatan: Wihara Ekayana

    Sistematika Kegiatan: Melaksanakan Tanya-Jawab dengan topik keagamaan.

    Objek Kegiatan: Bhiksuni Bhadrasatyani         Pewawancara: William Aprilio

     

    4.2.1   Deskripsi Kegiatan:

     

    4.2.1.1 Kegiatan Survey

     

    Kegiatan Pertama Kelompok kami dilaksanakan pada tanggan 1 Desember 2017 di Daerah Duri Kepa, Wihara Ekayana. Kami Tiba di lokasi sekitar pukul 11.00.

    Setelah menunggu, kami ke resepsionis untuk menanyakan ketersediaan narasumber untuk melakukan wawancara.  Setelah selesai bertanya, kami diberikan izin dan ketersediaan waktu pada hari minggu,3 Desember 2017 pukul 15.00 di Wihara Ekayana, tokoh yang akan kami wawancarai adalah Bhiksuni Bhadrasatyani.

     

    Setelah selesai membuat tanggal kegiatan, kami melakukan sesi foto-foto di tempat lalu mencari tempat lain untuk di survei lagi.

     

    4.2.2.2 Kegiatan Wawancara

     

    Kegiatan wawancara kami lakukan sesuai dengan perjanjian yang sudah kami buat, berlokasi di Wihara Ekayana dan pada pukul 15.30 sesi wawancara dimulai. Transkrip wawancara adalah sebagai berikut:

     

     

    • -Inti pengajaran agama Buddha

    “jgn berbuat kejahatan, perbanyak berbuat kebajikan”

     

    • -aplikasinya:

    “jgn merugikan orang lain, kehidupan orang lain, dan mahluk hidup lainnya”

     

    • -kehidupan beragama di Indonesia, sudah sesuai atau belum?

    “Harus dilihat kepada masing-masing individunya. tidak dapat dilihat secara kasat mata saja…

     secara kasat mata iya, tetapi harus bertanya secara individunya”

     

    -Keanekaragaman Agama dan Budaya di Indonesia?

    “Agama yang beragam di Indonesia sudah baik(sudah di akui oleh pemerintah secara resmi),karena banyaknya perbedaan dan keragaman kita itu juga dapat menjadi suatu kebanggaan kita.”

     

    • -Tingkat toleransi di Indonesia seperti apa?

    “Sebenarnya, tingkat toleransi di Indonesia sudah sangat besar. 6 Agama Resmi di Indonesia ini sudah diakui oleh

    pemerintah dan warganya. selain itu, warga Indonesia juga menerima keberadaannya dan kelangsungan agama-agama ini juga.

    Jadi tingkat toleransi sudah sangat tinggi.”

     

    • -Mengatasi orang-orang yang anarkis membawa agama?

    “Saya pribadi tidak terlalu perduli karena saya sendiri tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan dan apa tujuan yang mereka ingin capai dengan bertindak anarkis.

    untuk bisa menghadapi mereka, kita perlu mengerti mereka dan untuk mencegah tindakan anarkis lebih muda dimulai dari kalangan kita sendiri (orang-orang yang kita kenal)

    . saya akan peduli jika saya tahu dan sudah bisa menghadapi mereka yang bertindak anarkis. jika tidak, yasudah”

     

    • -Ayat yang mengajarkan untuk menghargai sesama manusia

    “Pancasila Buddhis, sila pertama, berusaha dan berjanji untuk menghargai kehidupan mahluk hidup. Itulah dasar kami untuk menghargai mahluk hidup lain, di pancasila kami ada, apalagi di ayatnya.

    sebenarnya di ayat-ayat agama lain juga pasti ada kan? maka itu kita menghormati manusia lain”

     

    • -apakah Indonesia dapat hidup rukun dan damai bersama?

    “tentu bisa, pasti bisa. Tergantung kita mau atau tidak? niatnya ada tidak?. Kalian sebagai generasi muda mau memperjuangkan kedamaian di masa depan nanti?

    bergantung dari anda dan saya sendiri. kita harus mau berjuang bersama untuk hidup damai bersama.”

     

    • -bagaimana dengan umat-umat yang tidak memiliki kepercayaan, sedangkan Indonesia sendiri menekankan warganya untuk beragama?

    “Sebenarnya, bukan tidak adanya kepercayaan. hanya belum menemukan suatu kepercayaan yang pas untuk individu tersebut.”

     

    • -cara toleransi antar agama/budaya lain?

    “kalian sudah satu kelompok beda-beda agama kan, itu sudah salah satu bentuk toleransi. terus kalian masuk ke sini, di wihara kalian mau. itu juga salah satu bentuk toleransi

    untuk skala lebih besarnya, itu berbeda lagi tergantung situasi dan kondisinya. tanpa kita sadari kita melakukan toleransi dari skala kecil kan, semoga bisa kalian pertahankan sampe nanti juga.”

     

    • -kegiatan yang mengajarkan toleransi agama?

    “saat kami melakukan kegiatan di wihara, di jam-jam tertentu kami akan berhenti untuk menghormati kegiatan keagamaan agama lain.

    misalnya gereja dekat sini, mesjid dekat sini mereka mengerti kalau jalanan padat. sejauh ini yang kita ajarkan dalam skala kecil dan individu lah kira-kira”

     

    • -Toleransi antar agama menurut bhikkuni?

    “Toleransi itu menghargai dan menghormati keberadaan agama lain. Aplikasinya Hormati lah perbedaan yang ada di budaya lain.”

     

    • -Tanggapan/saran agar toleransi lebih baik

    “kita pelajari agama masing-masing, mengerti dengan baik agar kita dapat refleksi diri kita masing-masing. perbaikan kita mulai dari diri sendiri dan hal-hal kecil”

     

    • -Kerjasama antar agama di Indonesia?

    “Setiap waisak kita rayakan di Borobudur di sokong oleh pemerintah juga. Peresmian Kong Hu Cu jadi agama resmi oleh pemerintah (rasa peduli) akan perbedaan dari agama Buddha dan Kong Hu Cu.

    Pemerintah sering hadir di acara keagamaan. Kerjasama antaragama sudah baik”

     

    • -Pesan-pesan untuk kami sebagai penerus bangsa?

    “Lanjutkan dan terapkan pelajaran dan nilai yang kalian dapat hari ini dan dari pelajaran kalian.

    kualitas pemahaman anda tentang agama anda diperbaik! betulkan konsep pikir dan pengertian anda jika salah, pertahankan jika sudah benar dan sebarkan ke orang lain.”

     

     

     

     

     

     

     

    4.1.2 Detail Kegiatan Wawancara Agama Katolik:

    Tema Kegiatan: Wawancara Tokoh Agama Katolik

    Waktu Kegiatan: Jumat, 8 Desember 2017

    Lokasi Kegiatan: Binus Square

    Sistematika Kegiatan: Melaksanakan Tanya-Jawab dengan topik keagamaan.

    Objek Kegiatan: Pastor Agustinus Boli Aran, SVD. Pewawancara: William Aprilio

     

    4.2.2   Deskripsi Kegiatan:

     

    4.2.2.1 Kegiatan Survey

    Kegiatan Mengajukan Proposal Kelompok kami dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2017 melalui perjanjian yang dilakukan menggunakan aplikasi LINE.  Setelah selesai bertanya, Narasumber bersedia untuk melakukan wawancara pada tanggal 8 Desember 2017 di Binus Square.

     

    4.2.2.2 Kegiatan Wawancara

     

    Kegiatan wawancara kami lakukan sesuai dengan perjanjian yang sudah kami buat, berlokasi di Binus Square dan pada pukul 11.30 sesi wawancara dimulai. Transkrip wawancara adalah sebagai berikut:

     

    • -Inti pengajaran agama Katolik

    “Ajaran kami berdasar pada kasih kepada orang lain, berbuat baik(menunjukan kasih) kepada orang asing. Mengampuni kesalahan yang diperbuat kepada kita, bahkan musuh2 kita juga, menyayangi mereka yang bukan sekelompok kita. Membantu orang-orang yang membutuhkan, peka terhadap lingkungan.”

     

    -Keanekaragaman Agama dan Budaya di Indonesia?

    “Indonesia masyarakat yang unik, keanekaragaman agama dan juga keyakinan dan kepercayaan yang berbeda-beda yang harus hidup berdampingan. Mau tidak mau kita harus ada suatu bentuk interaksi dan tinggal Bersama karena keanekaragaman ini sudah ada sejak dari dulu, sehingga keanekaragaman ini jadi ciri khas kita juga.

    Intinya kita harus menerima situasi hidup berdampingan dengan perbedaan-perbedaan ini.”

     

    • -Tingkat toleransi di Indonesia seperti apa?

    “masyarakat di Indonesia sudah terbiasa dengan perbedaan-perbedaan yang sudah ada. Jadi bisa dibilang toleransi agama di Indonesia sudah baik, asal tidak ada agama yang memutlakan salah satu agama yang ada di Indonesia karena sikap ini tidak sesuai dengan kondisi di Indonesia.”

     

    • -Mengatasi orang-orang yang anarkis membawa agama?

    “orang-orang anarkis ini bertentangan dengan hukum dengan membuat kekacauan dan menciptakan rasa tidak nyaman dan tentram, cara mengatasinya adalah dengan menerapkan hukum yang bertindak tegas. Agama selalu mengajarkan hal-hal baik, tetapi kenapa ada ormas-ormas yang membawa kekacauan. Dimana iman dan pengalaman dengan Allah mereka?”

     

    • -Ayat yang mengajarkan untuk menghargai sesama manusia

    “ada di Prinsip Kasih, kita mengasihi orang lain tanpa memandang batas-batas yang dibuat oleh manusia. Pada dasarnya, kita mengasihi seorang manusia lain karena manusia adalah ciptaan Allah dengan mengasihi manusia, berarti kita menghormati dan mengasihi Allah.”

     

    • -apakah Indonesia dapat hidup rukun dan damai bersama?

    “ya saya percaya, konflik itu baru-baru muncul belakangan ini kan? Sudah ribuan tahun agama ada di Indonesia, kenapa konflik baru muncul sekarang? Konflik muncul bukan karena agamanya, karena manusianya menggunakan agama sebagai alat untuk konflik. Ada sedikit pihak yang membuat agama terlihat sebagai pemicu konflik, padahal digunakan untuk kepentingan pribadi.”

     

    • -bagaimana dengan umat-umat yang tidak memiliki kepercayaan, sedangkan Indonesia sendiri menekankan warganya untuk beragama?

    “Tidak bisa dimutlakan agar memiliki suatu kepercayaan. Karena agama sendiri adalah kepercayaan seseorang, sebuah agama mengatur hubungan umatnya kepada Tuhan-Nya dan manusia dengan manusia. Kepercayaan tidak dapat dipaksakan.”

     

    • -cara toleransi antar agama/budaya lain?

    “Toleransi itu bagaimana kita memberikan kesempatan dan ruang kepada orang lain untuk berkembang dan mengekspresikan keagamaannya. Contoh konkritnya, ketika orang merayakan natal, biarkan mereka mengekspresikan hari rayanya, selanjutnya memberikan melakukan ibadah sesuai kepercayaannya.”

     

    • -Kerjasama antar agama di Indonesia?

    “Tiap wilayah punya tingkatan kerjasama yang berbeda-beda. Yang saya rasakan di NTT, kerjasamanya antar agama sangat kuat, rasa persaudaran dan kebersamaannya sangat terasa. Banyak acara yang kita jalani Bersama-sama. Kita makan Bersama, merayakan acara Bersama.”

     

    • -Pesan-pesan untuk kami sebagai penerus bangsa?

    “pertama, kita harus kritis karena banyak hoax dan banyak kebohongan untuk memicu perpecahan dengan kelompok lain. Yang kedua, tidak boleh takut dengan perbedaan, kita selalu akan berhadapan dengan perbedaan. Harus ada sikap keterbukaan untuk menerima perbedaan agar kita bisa berkembang. Yang ketiga, beriman secara benar sesuai kepercayaan masing-masing . Ibadah, baca Kitab Suci, Berdoa dan mendengar nasehat bijak dan membentuk spiritual kalian dan menjauhi perilaku-perilaku negative.”


     

    4.1.3 Detail Kegiatan Wawancara Tokoh Agama Kong Hu Cu:

    Tema Kegiatan: Wawancara Tokoh Agama Kong Hu Cu

    Waktu Kegiatan: Selasa, 23 Desember 2017

    Lokasi Kegiatan: Bio Hok Tek Tjeng Sin

    Sistematika Kegiatan: Melaksanakan Tanya-Jawab dengan topik keagamaan.

    Objek Kegiatan: Bapak Rendy Rustandi         Pewawancara: Taufan R.

     

    4.2.3   Deskripsi Kegiatan:

     

    4.2.3.1 Kegiatan Survey

     

    Kegiatan Pertama Kelompok kami dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2017 di Bio Hok Tjeng Sin, sebuah kuil Taoisme di daerah Kebayoran Lama.

    Kami menghampiri resepsionis untuk membuat perjanjian dengan pengurus dan menyerahkan proposal untuk meminta ketersediaan menjadi narasumber kami. Kami dapat melakukan wawancara pada tanggal 23 Desember karena pengurus sibuk menghadiri pertemuan-pertemuan.

     

    Setelah selesai membuat tanggal kegiatan, kami melakukan sesi foto-foto di tempat untuk bukti survey

     

    4.2.3.2 Kegiatan Wawancara

     

    Kegiatan wawancara kami lakukan sesuai dengan perjanjian yang sudah kami buat, berlokasi di Bio Hok Tjeng Sin dan pada pukul 16.00 sesi wawancara dimulai. Transkrip wawancara adalah sebagai berikut:

     

    • -Inti pengajaran Kong Hu Cu

    “Saling menghormati ke sesama manusia, mengikuti budi pekerti”

     

    • -aplikasinya:

    “bisa bersama saling menghormati dan tidak egois, tidak pilih-pilih dan tidak hormat antar agama dan perbedaan.”

     

    • -kehidupan beragama di Indonesia, sudah sesuai atau belum?

    “udah cukup sebenarnya, agama tidak bisa buat orang salah, cuman orang-orang tertentu saja.. ada oknum-oknum tertentu yang buat salah.”

     

    -Keanekaragaman Agama dan Budaya di Indonesia?

    “sudah Bagus dong, keberagaman hal yang unik di Indonesia. Dengan perbedaan kalo saling menghormati jadi gak masalah kan?”

     

    • -Tingkat toleransi di Indonesia seperti apa?

    “udah bagus kok, tetapi tergantung anda, kalo anda bawa buruk ya jadi buruk. Kalo anda menghormati dan tidak membeda-bedakan ya jadi baik juga.”

     

    • -Mengatasi orang-orang yang anarkis membawa agama?

    “kalo hal ini bergantung pada pihaknya sih, kalo ormasnya tidak buat kacau dan bawa-bawa agama ya tidak masalah, kalau buat rusuh dan lain-lain baru jadi masalah.”

     

    • -Mengatasi orang-orang yang tertutup terhadap agama?

    “saya sih ikut prinsip “agamaku agamaku, agamamu agamamu” jadi kembali lagi kepada anda, kalau memang merasa eksklusif ke yang sama dengan anda saja itu kurang baik ya, tapi kan hal seperti itu tidak bisa dipaksakan.”

     

    • -apakah Indonesia dapat hidup rukun dan damai bersama?

    “Tentu bisa, contoh keluarga saya, dari latar belakang berbeda agama dan ras, kalo gak damai dan rukun nenek saya gak mungkin jadi…”

     

    • -bagaimana dengan umat-umat yang tidak memiliki kepercayaan, sedangkan Indonesia sendiri menekankan warganya untuk beragama?

    “kita tidak bisa memaksakan orang untuk harus punya agama. Yang pegang agama aja masih ada yang disebut ‘agama KTP’. Tapi itu kembali lagi ke perilaku anda sendiri.. asalkan anda bertingkah laku baik”

     

    • -cara toleransi antar agama/budaya lain?

    “Saling menghormati aja, kayak kalian bisa rukun kan, almamaternya sama, satu bangsa. Gak perlu dibawa repot dan terlalu diurusin perbedaan, karena tidak akan jadi masalah jika tidak dijadikan masalah.”

     

    • -kegiatan yang mengajarkan toleransi agama?

    “Kita kan banyak agama lain disekitar kita nih, kegiatan hari besar kita bantu dan kita mengadakan baksos-baksos juga. “

     

    • -Kerjasama antar agama di Indonesia?

    “Kita dibantu sama orang-orang disekitar tempat kami nih, dikasih undangan untuk ke acara-acara mereka. Kita pinjam-meminjam alat untuk acara kita juga.”

     

    • -Pesan-pesan untuk kami sebagai penerus bangsa?

    “Suku agama dan Bahasa sudah banyak, masalah perbedaan agama tidak usah terlalu disinggung, yang penting kita ingat tujuan kita melakukan hal yang perlu kita lakukan. Patuhi hukum negara, hukum agama. Jangan lupa kejar ilmu setinggi mungkin yang kalian bisa…”


     

     

     

    Penutup

     

     

    5.1 Kesimpulan dan Refleksi Anggota Kelompok

     

    Dari wawancara yang kami lakukan kami mendapatkan beberapa poin-poin penting tentang keadaan dan kondisi tentang kehidupan beragama yang ada di Indonesia,

     

    • Kondisi kerjasama antaragama sudah sangat baik dan didukung oleh pemerintah dan UU. Tingkatan yang ada itu berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia
    • Sebenarnya toleransi perbedaan agama di Indonesia sudah dipraktekan oleh banyak orang dalam skala kecil secara tidak sadar. (skala besar juga ada)
    • Kebenaran seseorang dalam menganut agamanya adalah hal yang personal dan tidak dapat diketahui secara memantau Kebenaran dalam mengImani suatu agama adalah hal yang perlu setiap individu beragama renungkan setiap saat.
    • Untuk mengetahui apa penyebab dan solusi untuk menghentikan tindakan anarkis kita perlu mengerti dan mempelajari apa yang pelaku tindakan anarkis ingin capai.

     

    Pada bagian akhir wawancara pertama, Biksuni Bhadrasatyani berpesan “Koreksi Diri Sendiri, perhatikan diri saya sendiri.. sejauh mana anda toleransi kepada orang lain.. Intinya mulai dari diri sendiri.”. Pada wawancara kedua, kak Aran memberikan wejangan agar kita sebagai pemuda-pemuda Indonesia, bagaimana kita beriman kepada Tuhan kita adalah hal yang penting untuk diperhatikan dan direnungkan, apakah sudah beriman dengan sungguh-sungguh. Hal ini harus direnungkan agar kita dapat menjauhi pengaruh negative di zaman modern ini, dimana konflik adalah hal yang umum dan informasi yang kita terima sangatlah banyak. Dalam wawancara terakhir pak Rendy mengingatkan bahwa kita sebagai manusia dan masyarakat Indonesia harus mematuhi hukum negara dan juga hukum agama yang ada. Dan intinya, toleransi adalah hal yang harus bisa dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.

     

    Kesimpulan akhir yang dapat ditarik adalah untuk mendapati kehidupan beragama yang damai dan saling menghargai diantara banyaknya perbedaan dan tantangan, kita perlu mulai perubahan dari diri kita sendiri. Kita yang usahakan mulai perubahan, diri kita sendiri yang mulai untuk mempraktekan toleransi akan perbedaan yang ada, kita sendiri yang mulai menghargai orang lain dan menghormati perbedaan antar kepercayaan kita. semua perubahan kecil dari diri sendiri, maka nantinya kita dapat merubah orang lain dan menjadi contoh untuk perubahan yang besar. Selain itu, kita harus memperbaiki IMAN kita masing-masing sebagai umat beragama, pelajari Kitab Suci dan melakukan ibadah.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Refleksi Kelompok:

    William Aprilio

    Refleksi yang saya dapatkan adalah rasa kebersamaan dengan kelompok saya, bagaimana mengatur waktu dan mengkoordinasi satu sama lain dalam pencarian narasumber kami, cara berdiskusi yang baik. Dari kegiatan ini sendiri saya dapat mengetahui pandangan seorang tokoh agama terhadap situasi dan kondisi keagamaan di Indonesia, terkhususnya toleransi dan kerjasama antaragama di Indonesia. Saya belajar banyak hal dari Bhiksuni Bhadrasatyani, saya dapat mengerti dan menyadari tindakan kecil yang biasa kita lakukan adalah salah satu bentuk toleransi dan toleransi agama dalam skala kecil yang dilakukan sekelompok kecil dapat membantu kita secara keseluruhan dalam skala besar nantinya. Semoga pengalaman berharga ini dapat kami ingat dan terapkan dalam kehidupan kami.

     

    Jackly Chen

    Kesan: sangat senang bisa dapat kesempatan ini untuk mewawancarai tokoh agama lain dan bisa tahu seperti apa dari agama yang lain yang belum saya pelajari ketika masih di sekolah.

    Pesan : semoga kegiatan ini dapat dipertahankan karena sangat membantu suatu pandangan dari seseorang terhadap agama lain

     

    Raharditya

    kesan saya terhadap kegiatan yaitu kita mendapat banyak pendapat dari jendela penglihatan masing2 orang terutama dari tokoh2 agama lain, menambah wawasan dan mengais keterikatan dan kerukunan antar warga yang berbeda agama tanpa memandang perbedaan apapun. Disini kita juga belajar tentang inti dari agama lain selain agama yang kita anuti, dilatih untuk menghargai dan menghormati sesama kita.

     

    Victor Sonny

    Refleksi yang saya dapatkan adalah kekompakan dengan kelompok dan saling manghargai perbedaan yang ada diantara kita. kita dapat mengetahui pandangan satu sama lain walaupun berbeda agama.

    intinya kita harus saling menghargai menghormati membantu satu sama walaupun berbeda agama menjadi contoh baik untuk kedepennya.

     

    Deddy Supriyadi

    Dengan adanya wawancara ini, saya bisa mengetahui cara yang di lakukan agama lain dalam beribadah, menyembah kepada Tuhan nya, dan cara mereka berperan dalam sosialitas masyarakat, karena sebelumnya saya hanya mengetahui sebagaimana yang dilakukan agama saya sendiri.

    mereka memberi motivasi kepada kami agar tak terjerumus ke jalan yang salah, karena menurut mereka kami adalah bibit-bibit pengharum bangsa.

    cara mereka menghargai agama lain, berpartisifasi dalam bangsa meskipun mereka sibuk terhadap agama (karena seorang guru harus lebih mendalami ajaran dalam agama nya sendiri).

     

    Taufan R.

    Dengan adanya wawancara agama ini, mahasiswa dapat wawasan yang lebih luas tentang agama di Indonesia ini. Mahasiswa jadi lebih bisa melakukan toleransi terhadap umat agama lain, saya merasa senang dengan adanya mata kuliah ini, saya jadi mendapat suatu hal yang baru, yang belum saya dapatkan

    Emir Y.

    Dengan adanya wawancara ini, kita dapat lebih memahami betapa butuhnya kita toleransi antar agama. Dengan kita lebih terbuka dalam membicarakan soal agama, kita dapat lebjh memahami satu sama lain dan lebih lebih kita dapat mencapai lingkungan yang damai. Oleh karena itu, adanya mata kuliah ini dapat memberi orang lebih rasa toleran terhadap antar agama dan itulah yang dibutuhkan dalam negara indonesia ini kedepannya.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Lampiran

     

    • Notulensi Kegiatan Diskusi Kelompok
    1. Tema Diskusi: Metode dan Materi Wawancara yang akan digunakan, pembuatan proposal kegiatan.
    2. Tanggal Diskusi: Hari Kamis,30 November 2017.
    3. Tempat Diskusi: Perpustakan Binus Anggrek
    4. Peserta Diskusi:
    • William Aprilio
    • Taufan R.
    • Deddy Supriyadi
    • Jackly Chen
    • Rahardityo Y.
    • Victor Sonny
    • Emir Yudhasetya

    Semua anggota kelompok dinyatakan hadir saat rapat kegiatan dilaksanakan

     

    1. Kesimpulan Diskusi:
    • Pertanyaan Wawancara akan dikembangkan lagi dalam diskusi online
    • Pencarian Narasumber akan dibagi per 2/3 orang
    • Survei akan dilakukan dengan perwakilan beberapa orang.
    • Wawancara akan dilakukan dengan kehadiran semua anggota.
    • Akan melakukan pengambilan gambar dan video
    • Proposal akan dibuat oleh William Aprilio

     


    • Notulensi Kegiatan Survey Lokasi Wihara Ekayana

     

    1. Lokasi yang disurvey: Wihara Ekayana
    2. Alamat Lengkap: Jalan Mangga II No. 8, Tanjung Duren Barat, RT.8/RW.8, Duri Kepa, Kebon Jeruk, RT.8/RW.8, Duri Kepa, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
    3. Tanggal Survey: 1 Desember 2017
    4. Peserta Survey:
    • William Aprilio
    • Taufan R.
    • Rahardityo Y.
    • Deddy Supriyadi
    • Jackly Chen
    1. Pihak yang dijumpai: Resepsionis dan Narasumber dari Wihara Ekayana.
    2. Hasil Survey:

    -Pada Kegiatan Survey kami mendiskusikan waktu kegiatan dan ketersediaan narasumber

    -Kelompok kami mendapatkan perjanjian pada tanggal 3 Desember 2017. Pukul 15.00 WIB

    anggota kelompok yang tidak hadir berhalangan karena melakukan survey ke tempat lain.

     

     

    Lampiran Foto Kegiatan Wawancara di Wihara Ekayana

    Lampiran Foto Kegiatan Wawancara di Binus Square

     

    • Notulensi Kegiatan Survey Lokasi Bio Hok Tek Tjeng Sin

     

    1. Lokasi yang disurvey: Bio Hok Tek Tjeng Sin
    2. Alamat Lengkap: Jl. Tepekong Blok RAN97 No.15, RT.2/RW.11, Grogol Sel., Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12220
    3. Tanggal Survey: 1 Desember 2017
    4. Peserta Survey:
    • William Aprilio
    • Taufan R.
    • Rahardityo Y.
    • Deddy Supriyadi
    • Jackly Chen
    • Emir Y.
    • Victor Sonny
    1. Pihak yang dijumpai: Resepsionis Bio Hok Tek Tjeng Sin.

      Hasil Survey:

    -Pada Kegiatan Survey kami mendiskusikan waktu kegiatan dan ketersediaan narasumber

    -Kelompok kami mendapatkan perjanjian pada tanggal 23 Desember 2017. Pukul 15.30 WIB

    SEMUA ANGGOTA KELOMPOK HADIR DALAM KEGIATAN SURVEY

     

     

    Lampiran Foto Kegiatan Wawancara di Bio Hok Tek Tjeng Sin

    Lampiran Link Rekaman Suara Kegiatan

    https://goo.gl/Xi14Xw– Wihara Ekayana

    https://goo.gl/6ggmQj — Binus Square

    https://goo.gl/TxJ2AT –Bio Hok Tek Tjeng Sin

    Posted by william aprilio @ 9:12 pm

  • Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *