• Tugas 20.12.2017

    Lembaran cover

    Project Luar Kelas

    CBDC – TFI

    Character Building  Agama

    MELAKUKAN KEGIATAN – KEGIATAN KEMANUSIAAN

     

     

     

    Judul Project

    Wawancara Tokoh Agama Indonesia

     

     

     

     

     

     

     

     

    HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

     

    Project Luar Kelas Character Bulidng Agama

    1. Judul Project : Wawancara Tokoh Agama Indonesia
    2 Lokasi Project : Wihara Ekayana
    3 Kelompok target kegiatan : Tokoh Agama
    4 Mata Kuliah : Character Building Agama
    5 Kelas : LF-01
    6. Dosen : Agus Masrukhin

     

    Jakarta,…………………………..

     

    Mengetahui

     

     

     

     

    ( ……………………………………………..)

    Dosen CB Pancasila

     

    Ketua Kelompok

     

     

     

     

    (…………………………………………….)

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    DAFTAR ISI

     

     

    Halaman Pengesahan Proposal

     

    i
    Daftar Isi

     

    ii
    1.      Pendahuluan                                    

    1.1  Latar Belakang

     

    1.2  Rencana Kegiatan

     

    1
    2.      Metode Kegiatan        

                        

    2
    3.      Konsep  

                                               

    3.1  Konsep Kemanusiaan

    3.2  Konsep Persatuan

    3.3  Konsep Keadilan Sosial

     

     

    3

     

    PENDAHULUAN

     

    1.1 LATAR BELAKANG

    Keagamaan adalah hal yang penting dalam hidup manusia. Fungsi Agama secara umum adalah sebagai sumber pedoman hidup dan keyakinan bagi individu maupun kelompok yang Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Dalam Indonesia sendiri, terdapat 6 agama resmi yang berbeda satu sama lain. Dalam banyaknya perbedaan agama di Indonesia ini, diperlukan rasa toleransi dan hormat agar terdapat rasa damai dan mengasihi satu sama lain antar umat beragama, dari yang sama maupun berbeda agama.

    Guna memahami lebih baik agama-agama yang ada di Indonesia, Kelompok kami melakukan kegiatan wawancara dengan tokoh agama dari agama-agama resmi yang ada di Indonesia. Kegiatan kami bermaksud untuk menambah pengetahuan mengenai pandangan tokoh-tokoh agama mengenai kondisi toleransi antar agama, kerjasama antar agama, serta kehidupan beragama di Indonesia. Diharapkan dari hasil wawancara kami, dapat menambah ilmu dan pengertian mengenai situasi kondisi keagamaan di Indonesia serta dapat mengaplikasikan nilai yang kami dapat dari wawancara ini.

     

    1.2 RENCANA DAN TUJUAN KEGIATAN

    Inti dari kegiatan kami adalah melakukan wawancara dengan narasumber tokoh agama dari agama yang telah kami pilih. Guna melakukan kegiatan ini, kami melakukan persiapan berupa diskusi kelompok untuk menentukan pertanyaan, membuat proposal, dan menentukan tempat tujuan kami melakukan wawancara. Hasil diskusi kelompok kami adalah menyepakati kami akan mewawancarai tokoh agama yang bersedia untuk menjadi narasumber kami. Pertanyaan yang kami persiapkan berjumlah 13 dan mencakup topik kehidupan beragama, toleransi antar agama, dan kerjasama antaragama.

    Tujuan dari kegiatan kami adalah:

    • menambah wawasan dan pengalaman
    • mengenal agama lain
    • mengenali situasi dan kondisi keagamaan di Indonesia
    • mengaplikasikan teori CB:Agama kedalam kehidupan nyata
    • observasi kegiatan di tempat ibadah agama lain.

     

     

     METODE KEGIATAN

    Metode Kegiatan yang kami gunakan adalah wawancara terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah kelompok kami persiapkan dalam diskusi. Ekspektasi kami adalah melakukan wawancara dengan narasumber secara face-to-face dan perekaman video. Waktu dan Lokasi Wawancara kami serahkan pada ketersediaan narasumber.

    Pertanyaan-pertanyaan yang kami persiapkan adalah sebagai berikut:

    [Pertanyaan Pengenalan]

    • Bicara tentang kehidupan beragama, dalam agama [???]
    • apa yang menjadi inti dari pengajarannya?
    • serta contoh aplikasinya dalam kehidupan
    • pandangan/opini tentang kehidupan orang beragama di Indonesia sudah sesuai atau belum dengan ajaran yang seharusnya menjadi pedoman seorang manusia beragama?

    [Pertanyaan Tentang Toleransi dan keragaman agama di Indonesia]

    • Pendapat Anda tentang keanekaragaman agama dan budaya di Indonesia?
    • Sejauh ini, sudah seberapa baikkah tingkat toleransi antar agama?
    • Menurut bapak, bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi orang-orang yang tertutup dengan agama lain?
    • Kalau dari Bapak, ayat apa yang mengajarkan manusia untuk menghargai antara satu dengan yang lain?
    • Apakah bapak percaya bahwa Indonesia bisa rukun dan hidup tentram bersama?
    • Menurut baapk bagaimana dengan umat-umat yang tidak memiliki kepercayaan, sedangkan Indonesia sendiri menekankan warganya untuk beragama?
    • Bagaimana pendapat Anda tentang ormas-ormas tertentu yang bersifat anarkis?
    • Menurut Anda bagaimana cara bertoleransi antar agama/budaya?
    • Sejauh ini apa saja kegiatan di [tempat] yang sudah Anda lakukan untuk mengajarkan toleransi beragama?
    • Sebenarnya menurut pengertian Bapak sendiri, toleransi hidup beragama itu seperti apa sih?
    • Pandangan terhadap kerjasama antaragama,
    • kalau ada dan baik, contohnya.
    • Kalau tidak baik (sisi negatif yang ada?), tanggapan dan jalan keluar yang mungkin di coba.

     

     Konsep

    3.1 Konsep Bersangkutan Dengan Kegiatan yang Dijalankan

    • Pancasila: Sila Pertama

    Nilai Ketuhanan yang Maha Esa, mengandung makna : keyakinan dan pengakuan yang diekspresikan dalam bentuk perbuatan terhadap Dzat Yang Maha Tunggal tiada duanya. Yang sempurna sebagai Penyebab Pertama (Kausa Prima). Ekspresi dari nilai Ketuhanan Yang Maha Esa menuntut manusia Indonesia untuk bersikap hidup., berpandangan hidup “taat” dan “taklim” kepada Tuhan dengan dibimbing oleh ajaran-ajaran-Nya. Taat mengandung makna setia, menurut apa yang diperintahkan dan hormat/cinta kapada Tuhan. Sedangkan taklim mengandung makna memuliakan Tuhan teragung, memandang Tuhan tertinggi, memandang Tuhan terluhur.

    Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kebebasan kepada pemeluk agama sesuai dengan keyakinannya., tak ada paksaan, dan antar penganut agama yang berbeda harus saling hormat menghormati dan bekerjasama. Bahkan penganut aliran Keperayaan Tuhan Yang Maha Esa, esensinya tidak kontradiktif dengan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan pasal 29 UUD 1945 ayat (2) yang berbunyi: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

    Kita sebagai manusia yang beragama memiliki kepercayaan masing-masing berdasarkan ajaran agamanya, harus menghidupi nilai tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa paksaan dan bersumber dari hati kita masing-masing.

     

    • Konsep Persatuan

    Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..

    Kami berkelompok dengan orang yang memiliki agama berbeda-beda dan melakukan kegiatan CB:Agama bersama dengan tujuan agar kami dapat mengenal orang Indonesia dari agama lainnya, sehingga kami bukan bersosial bersama dengan kelompok kami saja tapi dengan orang dari luar kegiatan perkuliahan juga. Selain itu, kegiatan ini juga melatih kekompakan tim dengan kerja sama dan menjalin hubungan yang erat satu sama lain dengan teman kami.

     

    • Konsep Mengenal Tuhan melalui sesama Manusia

    Konsep yang kami ambil dari buku dan materi CB:Agama, Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia memiliki akal budi yang diberikan oleh Tuhan agar kita sesama manusia dapat memahami hal-hal yang ada di semesta ini. Kegiatan kami mempelajari bagaimana manusia sebagai ciptaan Tuhan berinteraksi satu sama lain (kerjasama antaragama dan toleransi agama) melalui manusia lain (tokoh Agama).

     

    • Konsep Toleransi antar Agama

    Untuk dapat hidup bersama dalam damai dan mengasihi, kita memerlukan rasa toleransi dan hormat untuk perbedaan yang ada. Dengan begitu, kita dapat menerima kekurangan dan perbedaan yang ada dan menjadi lebih peduli dan mengerti terhadap satu sama lain.

     

     

    untuk link file pdfnya: https://goo.gl/dyiEXs

    Posted by william aprilio @ 11:39 am

  • Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *